TANJUNG SELOR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Utara (Kaltara), Vamelia, menerima penghargaan Inovasi Daerah 2024 dalam kategori Masyarakat.
Penghargaan ini diberikan atas kontribusinya dalam menciptakan aplikasi inovatif yang mendukung pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kaltara, yakni Busak PAUD.
Aplikasi Busak PAUD dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di PAUD dengan fokus pada literasi, numerasi, dan penanganan stunting.
Inovasi ini tidak hanya ditujukan untuk Kabupaten Tana Tidung (KTT), tetapi juga untuk seluruh wilayah Kaltara, yang diharapkan dapat mendukung pencapaian akreditasi bagi lembaga PAUD di daerah tersebut.
Vamelia yang juga merupakan anggota Komisi IV DPRD Kaltara, menekankan pentingnya aplikasi ini dalam mempercepat dan mempermudah proses administrasi di PAUD.
“Harapan saya, Busak PAUD ini bisa menjadi solusi untuk membantu penanganan stunting dan juga membantu para guru PAUD dalam mencapai akreditasi yang diinginkan,” ujar Vamelia, Jumat (6/12/24)
Aplikasi Busak PAUD muncul sebagai respons terhadap tantangan besar yang dihadapi pemerintah daerah dalam mewujudkan pendidikan anak usia dini yang berkualitas, salah satunya adalah pencapaian akreditasi B untuk semua PAUD di seluruh Indonesia. Program ini menjadi salah satu target utama pemerintah pusat yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah.
Vamelia menambahkan, salah satu kendala yang sering muncul dalam proses akreditasi adalah masalah pengelolaan administrasi yang tersebar dan kurang terorganisir, yang dapat diatasi dengan adanya aplikasi Busak PAUD.
“Permasalahan administrasi ini menjadi salah satu tantangan terbesar dalam meraih akreditasi. Dengan hadirnya aplikasi Busak PAUD, kami berharap pengelolaan PAUD di Kaltara bisa lebih efisien dan terintegrasi, sehingga kualitas pendidikan dapat terjamin,” kata Vamelia.
Selain itu, Vamelia juga menyoroti pentingnya perhatian dari berbagai pihak, termasuk lembaga legislatif, untuk memastikan alokasi anggaran yang tepat dalam sektor pendidikan.
“Alokasi minimal 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) harus dijalankan dengan baik. Pendidikan adalah salah satu sektor yang menjadi perhatian utama, dan Busak PAUD ini adalah salah satu langkah nyata untuk memperbaikinya,” tegasnya.
Melalui penghargaan ini, diharapkan aplikasi Busak PAUD dapat menjadi model bagi daerah lain, sekaligus mendorong peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini di Kaltara.(*.*)