DPRD Kaltara Mengapresiasi Perhatian Gubernur Terhadap Seni Budaya Lokal

Daerah435 Dilihat

TANJUNG SELOR – Perhatian Gubenur Kaltara Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, SH., M.Hum dan Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd., M.Si terhadap seni budaya mendapat apresiasi dari para pembatik lokal serta tokoh perempuan, salah satu nya apresiasi dari Hj. Ainun Farida.

“Dengan mengajak warga Kaltara mengenakan batik lokal, maka secara langsung bapak Gubernur dan bapak Bupati Bulungan sudah mengangkat prodak batik kita untuk menjadi kebanggaan di daerah nya sendiri, ” kata Hj Ainun Farida, pencetus batik motif Bulungan Tidung dan Dayak (Bultiya), sebagai cikal bakal batik pertama di Provinsi Kalimantan Utara, Kamis (2/2).

Hj Ainun Farida yang menjabat sebagai Ketua Komisi 1 DPRD Provinsi Kalimantan Utara menambahkan, tidak hanya batik, saat ini pada momen acara tertentu baju adat Bulungan, Tidung dan Dayak sudah wajib dipakai. Bahkan yang mengenakan nya tidak hanya suku lokal saja, melainkan warga yang dari luar Kaltara turut pula mengenakan nya.

Menyoal animo dari pelaku seni lokal, khususnya seniman Bulungan, ia menilai sepertinya masih perlu mendapat dorongan yang kuat dari pemerintah. Supaya beberapa seni budaya yang sudah nyaris “tenggelam” bisa kembali terangkat kepermukaan.

“Jangan sampai seni dan budaya dimaksud hilang begitu saja, kita juga yang rugi karena seni budaya khas daerah tersebut merupakan aset tak benda yang sangat bernilai tinggi untuk bangsa ini, ” kata Hj Ainun Farida.

Para pencipta lagu Bulungan juga perlu mendapat perhatian dan pembinaan. Karena sampai saat ini mereka (seniman) masih kesulitan untuk memproduksi lagu yang diciptakan.

Padahal lagu-lagu daerah ini sangat sarat dengan petuah maupun nasehat serta ajakan untuk membangun daerah. Artinya lewat tembang yang dinyanyikan secara langsung bisa membuat para pendengar terpacu semangatnya berbuat untuk kemajuan daerah tersebut.

“Yang tidak kalah penting lewat tembang khas daerah Bulungan sangat efektif sekali untuk merawat kebersamaan,.persatuan dan kesatuan serta rasa toleransi yang tinggi dalam bingkai NKRI, lewat syair-syair lagu yang dinyanyikan, ” tutup Hj Ainun Farida.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *