TANJUNG SELOR – Ternyata pasar hewan jenis Kerbau Krayan Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan daging lokal, melainkan pangsa pasarnya sudah menembus negara Brunai Darussalam dan Serawak Sabah Malaysia.
Kepada media ini Yakob Palung, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, Selasa kemarin, 6/2/2023 menjelaskan, biasanya warga Brunai dan Serawak setiap musim lebaran tiba baik Idul Fitri maupun Idul Adha selalu membeli kerbau-kerbau Krayan. “Biasanya pada musim ini untung nya sangat baik dari menjual ternak mereka, ” kata Yakob Palung.
Tentu dengan potensi ini para peternak Kerbau di Krayan, khususnya di kecamatan Krayan Barat perlu mendapat perhatian dari pemerintah, seperti pembinaan maupun bantuan bibit kerbau yang unggul dan berkualitas.
“Jangan sampai dikemudian hari populasi kerbau tersebut kian berkurang, ” ujarnya.
Melihat pola peternakan kerbau milik masyarakat Krayan Barat sudah terintegrasi dengan sistem pertanian nya. Dimana selama musim tanam hingga panen padi kerbau-kerbau terebut ditangkar hingga selesai panen tiba.
“Saya perhatikan setiap lahan ada 4 hingga 5 ekor kerbau yang ada terlihat disetiap lahan, ” imbuhnya.
Nah, begitu selesai panen kerbau tersebut dilepaskan kembali dilahan persawahan warga, itu berlangsung selama 6 bulan, jadi dengan demikian kotoran kerbau tadi secara langsung sudah menjadi pupuk dilahan pertanian tersebut, makanya padi di Krayan khususnya padi Adan panen nya terus berlimpah dan alami lantaran tidak memakai pupuk kimia.
