TANJUNG SELOR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga bahan pokok di Pasar Induk Tanjung Selor, Bulungan, Selasa (20/9).
Kegiatan ini menindaklanjuti hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada Senin (19/9). Didampingi Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Kaltara, Ketua DPRD Kaltara Albertus Stefanus Marianus S.T dan anggota, memantau langsung harga dan situasi pasar. Untuk mencari penyebab inflasi yang terjadi di Tanjung Selor.
Usai melakukan sidak, Ketua DPRD Kaltara Albertus Stefanus Marianus S.T menyampaikan pendapatnya. “Tujuan kita ke sini hanya mencari informasi yang riil. Apa yang menyebabkan inflasi di Kota Tanjung Selor mencapai angka 7,2 persen. Salah satunya dengan mengetahui harga-harga bahan pokok di pasar,” tuturnya.
Dari beberapa pedagang yang ditanya, Albertus Stefanus Marianus menilai harga bahan pokok fluktuatif karena distributor mereka berbeda-beda. Ia mencontohkan seperti telur, beberapa pedagang ada yang langsung mengambil dari kandang yang sudah tentu harganya lebih murah.
“Ini yang perlu kita koordinasikan supaya teman-teman yang bagian operasi pasar bisa mengidentifikasi informasi sekecil apapun. Kemudian dilakukan proses tracking, apabila penyebab kesimpulan akhirnya adalah transportasi. Tinggal bagaimana kita dan pemerintah, perlu tidak melakukan subsidi khusus untuk transportasinya, yang menyangkut 9 bahan pokok,” urainya.
“Selain itu juga selalu memprioritaskan produk dalam negeri. Kita harus mencintai produk kita sendiri,” sambung politisi PDI Perjuangan ini.
