TARAKAN – Sejumlah petani hampir di seluruh pelosok desa di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) saat ini masih dominan dari kalangan lanjut usia, bahkan diantaranya sudah memasuki masa pensiun sekitar 55 hingga 70-an tahun. Namun, sebenarnya ada beberapa langkah untuk menggaet para petani muda yang berkualitas.
Anggota DPRD Provinsi Kaltara, Adi Nata Kusuma mengatakan salah satunya adalah melakukan pengembangan teknologi dan digitalisasi pertanian, dimana cara ini mengintegrasikan teknologi seperti Internet of Things (IoT), pertanian presisi, serta penggunaan drone dan sensor di bidang pertanian dapat membuat sektor ini lebih menarik bagi generasi muda.
“Inovasi digital akan mempercepat proses produksi dan meningkatkan hasil panen, dan ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan anak muda,” tutur Adi Nata Kusuma, Kamis, (5/12/24).
Untuk cara kedua adalah melakukan edukasi dan pelatihan pertanian modern, untuk cara ini maka dibutuhkan campur tangan Pemerintah dan institusi pendidikan, karena harus lebih fokus pada pengembangan program pelatihan dan pendidikan pertanian modern.
“Melalui pelatihan yang komprehensif, anak muda dapat belajar cara memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di lahan pertanian,” ucap Adi Nata Kusuma.
Cara ketiga adalah mengubah citra pertanian dimana mengubah pandangan anak muda terhadap pertanian dengan menunjukkan pertanian adalah sektor yang tidak hanya menghasilkan pangan, tetapi juga berpotensi mendatangkan keuntungan finansial dan memanfaatkan teknologi, citra pertanian dapat berubah menjadi lebih modern dan relevan dengan kehidupan masa kini.
“Dan untuk cara ke-empat, bisa membuat atau membangun komunitas pertanian anak muda, membangun komunitas pertanian di kalangan anak muda bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan minat mereka,” ucapnya.
“Melalui komunitas biasanya mereka bisa berbagi pengetahuan, pengalaman, serta akses ke berbagai sumber daya, sehingga pertanian terlihat lebih dinamis dan menguntungkan, dan semua cara-cara ini memang membutuhkan peran serta Pemerintah sebagai leading sektor dan OPD terkait, agar program pertanian anak muda ini bisa berjalan maksimal,” tutupnya.(*)