TARAKAN – Komisi 2 DPRD Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memberikan apresiasi kepada UPT Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Tarakan atas capaian realisasi pajak.
Hal itu, disampaikan Anggota Komisi 2 DPRD Prov. Kalimantan Utara, Rakhmat Sewa saat melakukan kunjungan ke Kantor UPT Bapenda Kota Tarakan, Jumat (27/10).
“Karena mereka tahun 2022 kan terbaik realisasi pajaknya terbesar di seluruh Indonesia. Bahkan 2023 ini, sudah surplus,” kata Rakhmat Sewa.
Ia menilai, banyak inovasi yang dilakukan UPT Bapenda Tarakan. Hasilnya bisa dilihat dari realisasi pajaknya yang melebihi target selama beberapa tahun terakhir.
“UPT Tarakan ini kecil, tapi inovasinya luar biasa. Banyak kota-kota besar yang belum mereka lakukan, tapi sudah dilakukan disini inovasinya bahkan sampai mereka belajar kesini,” ujar politisi PDIP ini.
Bahkan inovasi terbaru yang tidak lama lagi dilauching “Bapak Satu” (Bayar Pajak Kendaraan Bermotor ASN Tepat Waktu), bisa meningkatkan kembali Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Provinsi Kaltara.
“Karena program itu munculnya dari sini (UPT Tarakan), bahwa ASN yang menunggak pajak tidak akan diberikan TPP nya sebelum melunasi pajak kendaraannya. Itu betul-betul inovasi cukup bagus dan saya mengapresiasi itu, karena biasanya muncul inovasi itu dari DPRD lo tapi itu dari sini,” ucapnya.
Walaupun program itu masih wacana, harapannya bisa diterapkan dan diperkuat dengan dibentuknya Peraturan Daerah (Perda). Sehingga dasar pemberlakukan itu lebih kuat.
“Supaya ASN juga patuh dan tertib membayar pajak kendaraan bukan hanya masyarakat saja yang dikejar. Mereka (ASN) harus bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat,” pesannya.
Sementara itu, Kepala UPT Bapenda Kota Tarakan Irawan menyampaikan realisasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) mendekati target yang ditentukan pada triwulan III 2023.
Rincian presentase pencapaian tersebut, diantaranya untuk PKB dengan besaran nominal Rp 34.187.480.000 atau 85,46 persen dari target Rp 40.000.000.000. Sedangkan BBNKB besarannya Rp 32.498.729.700 atau 98,48 persen dari target Rp 33.000.000.000.
“Nah capaiannya PKB sudah 80 persen dan BBKNB sudah 90 persen, jadi tinggal 2 bulan PKB cari 20 persen dan BBNKB cari 10 persen optimis nanti diakhir tahum 2023 bisa surplus lagi,” jelasnya.
Untuk meningkatkan pendapatan pajak, pihaknya akan meluncurkan program baru yaitu Bayar Pajak Kendaraan Bermotor ASN Tepar Waktu (Bapak Bersatu). Tujuannya untuk kepatuhan ASN membayar pajak kendaraan.
“ASN di Kaltara itu jumlahnya 19.375 orang, kalau itu saja patuh membayar pajak kendaraan pendapatan bakal meningkat lagi. Itu wacana jangka panjang agar Pak Gubernur mengeluarkan Surat Keputusan supaya yang tidak membayarkan pajak TPP ditahan ,” tutupnya.