TANJUNG SELOR – Blokade jalan di perbatasan Krayan, Kabupaten Nunukan dengan Serawak, Malaysia sudah dibuka kembali. Namun distribusi barang Malaysia masuk ke Krayan saat ini masih belum lancar.
Wakil Ketua II DPRD Kaltara Andi Muhammad Akbar berharap, agar segera ada solusi untuk dimulainya kembali pendistribusian barang asal Malaysia ke Krayan. Mengingat, masyarakat Krayan sebagian besar masih bergantung pada produk Malaysia.
“Kalau distribusi dari Kabupaten Nunukan langsung akses ke sana sulit. Jadi kita harap distribusi dari Malaysia bisa dilakukan,” ungkapnya, Selasa (23/8/2022).
Ia menilai agar segera ada solusi yang diupayakan untuk memfasilitasi. Sehingga blokade barang milik Koperasi Mitra Utama Kaltara bisa dibuka dalam waktu dekat. Dengan begitu, akses pendistribusian dapat segera berjalan.
Ia mengapresiasi adanya langkah dari kepala daerah yang mengajukan permohonan normalisasi perdagangan ke Pemerintah Malaysia. Begitupun juga dengan pemberian rekomendasi tambahan, kepada badan usaha sesuai tuntutan kelompok masyarakat yang lakukan blokade.
“Gubernur sudah bersurat ke Sarawak untuk bisa kembali membantu. Semoga ini bisa ditindaklanjuti, agar terbuka akses barang ke Krayan,” harapnya.
Keberadaan barang dari Malaysia masih sangat dibutuhkan masyarakat Krayan. Mengingat pendistribusian barang dalam negeri ke Krayan, belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
Adanya barang dari Malaysia, secara harga jual cukup terjangkau bagi masyarakat. Hal ini disebabkan biaya pendistribusian dari Malaysia ke Krayan tidak terlalu tinggi.
“Utamanya supaya harga bisa membaik. Jika melihat kondisi yang ada di wilayah perbatasan, masyarakat lebih memilih memenuhi kebutuhan pokok dari negeri tetangga, daripada dalam negeri. Sebab, untuk dapat menikmati produk dalam negeri lebih mahal dan sulit,” pungkasnya.