Banyak Warga Yang Tak Bisa Terbang Pulang Kembali ke Krayan

Daerah364 Dilihat

TANJUNG SELOR – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, Yakob Palung, mengaku sangat prihatin sekali dengan terjadinya penumpukan penumpang yang tidak bisa kembali ke Krayan, kabupaten Nunukan, lantaran terbatasnya jumlah penerbangan pesawat yang menuju kesana.

“Saya minta OPD terkait di Pemprov Kaltara segera memperhatikan sekaligus mencari solusi agar penumpukan penumpang yang tak bisa kembali ke Krayan tidak terjadi seperti sekarang ini, ” kata Yakob Palung, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, kepada media ini, Jumat (26/5).

Karena, hampir semua bandara yang ada di kabupaten kota di Kalimantan Utara terjadi antrean warga Krayan yang menunggu giliran penerbangan. “Tanggal 25 kemarin saja di Tanjung Selor jumlah penumpang yang menunggu antre juga cukup lumayan banyak, ” ujarnya.

Dengan kejadian ini tambahnya, Yakob berulang-ulang mengaku sangat prihatin sekali, ia menganggap sudah tak ada lagi kepedulian dari pemerintah terhadap kesulitan warga yang ada di wilayah perbatasan.

“Seharus Pemprov sudah berupaya secepatnya mengalokasikan anggaran terkait subsidi penumpang perbatasan, ” katanya.

Apalagi dengan kondisi Krayan yang tak bisa dilalui melalui jalur darat maupun sungai, terkecuali menggunakan pesawat terbang.
Seharusnya Pemprov memprioritaskan hal-hal yang sangat urgen itu, bagaimana caranya arus penerbangan dari dan ke Krayan bisa lancar.

“Bagaimana pun tertundanya kepulangan warga akan menambah beban ekonomi mereka selama menunggu giliran, ” tandas Yakob Palung.

Menyoal minimnya jumlah penerbangan, seharus nya sudah menjadi pemikiran bagaimana jumlah armada dan skejul itu ditambah, supaya penerbangan menjadi lancar.

Bayangkan subsidi penerbangan dari Tanjung Selor menuju Krayan yang menggunakan anggaran APBN saat ini hanya ada sekali penerbangan dalam seminggu. Sementara ada puluhan orang yang terpaksa antre menunggu kapan mereka bisa kembali kekampung halaman nya.

“Terus terang dengan permasalahan ini saya capek juga menyuarakan nya, tapi tetap saja tak ada solusi dari pemerintah, “tegas Yakob Palung. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *